Semakin
banyak pelajar di Indonesia yang membolos hal ini semakin meresahkan para orang
tua yang masih mempunyai anak yang duduk dibangku sekolah. Terutama orang tua
yang masih mempunyai anak seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun
seiring berjalannya waktu kegiatan membolos ini tidak hanya dilakukan oleh para
pelajar SMA saja, telah banyak para pelajar SMP bahkan pelajar SD sekalipun.
Banyak sekali alasan yang mereka keluarkan ketika ditanya mengapa mereka
memilih untuk meninggalakanpelajarn dibandingkan dengan mengikuti pelajaran
seperti yang dilakukan teman-temannya. Mungkin mereka merasa bosan dengan
system atau cara guru mengajar sehingga memilih untuk meninggalakan kelas atau
membolos. Alasan yang lainnya yaitu kurangnya penjagaan di sekitar area
sekolah. Jadi meskipun sekolah itu memiliki satpam namun tidak menjamin bahwa
pelajar disekolah tersebut tidak dapat keluar untuk membolos. Mereka mungkin
bisa saja memanjat dinding sekolah untuk keluar dari sekolah itu tanpa
memikirkan reskonya.
Kegiatan membolos ini kebanyakan
menimbulkan banyak masalah. Diantaranya yaitu akhir-akhir ini sering terjadi
tawuran antar sekolahyang bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Tidak sedikit
pula pelajar yang membolos justru malah pergi ke tempat kafe untuk bersembunyi
atau hanya sekedar berkumpul dengan teman-temannya. Perkumpulan ini sangat
merasahkan warga sekitar karena biasanya mereka tak sekedar hanya berkumpul
tetapi kadang-kadang sambil menodong siapa saja yang lewat didaerah tersebut.
Atau para pelajar yang sedang memobolos ini pergi ke warnet atau bahkan
melakukan pergaulan bebas. Karena walau bagaimanapun juga diera seperti ini
pergaulan bebas dikalangan remaja semakin marak terjadi.
Untuk mengurangi tindak
kejahatan yang saat ini banyak dilakukan oleh seseorang atau bahkan sekelompok
orang perlu dilakukannya perubahan. Perubahan yang pertama yang harus dilakukan
yaitu memberikan pelajaran kepada pelajar Indonesia itu bahwa apa yang telah
mereka lakukan selama ini tidak ada manfaatnya sama sekali justru membuat
masalah baru. Tetapi untuk memberikan kesadaran kepada pelajar tidak dapat
terlasana jika pelajar itu sendiri tidak mempunyai kemauan untuk berubah. Kgiatan
ini dapat dibantu dengan peran orang tua sebagai faktor utama internal. Cara
selanjutnya yaitu lebih diperketat lagi peraturan-peraturan disekolah dan
alangkah lebih baiknya jika sekolah berkoordinasi dengan pihak kepolisisan
untuk mencegah kegiatan membolos yang saat ini sudah menjadi budaya di kalangan
pelajar Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar