Kamis, 07 Maret 2013

Budaya Membolos di Indonesia


Semakin banyak pelajar di Indonesia yang membolos hal ini semakin meresahkan para orang tua yang masih mempunyai anak yang duduk dibangku sekolah. Terutama orang tua yang masih mempunyai anak seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun seiring berjalannya waktu kegiatan membolos ini tidak hanya dilakukan oleh para pelajar SMA saja, telah banyak para pelajar SMP bahkan pelajar SD sekalipun. Banyak sekali alasan yang mereka keluarkan ketika ditanya mengapa mereka memilih untuk meninggalakanpelajarn dibandingkan dengan mengikuti pelajaran seperti yang dilakukan teman-temannya. Mungkin mereka merasa bosan dengan system atau cara guru mengajar sehingga memilih untuk meninggalakan kelas atau membolos. Alasan yang lainnya yaitu kurangnya penjagaan di sekitar area sekolah. Jadi meskipun sekolah itu memiliki satpam namun tidak menjamin bahwa pelajar disekolah tersebut tidak dapat keluar untuk membolos. Mereka mungkin bisa saja memanjat dinding sekolah untuk keluar dari sekolah itu tanpa memikirkan reskonya.
                Kegiatan membolos ini kebanyakan menimbulkan banyak masalah. Diantaranya yaitu akhir-akhir ini sering terjadi tawuran antar sekolahyang bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Tidak sedikit pula pelajar yang membolos justru malah pergi ke tempat kafe untuk bersembunyi atau hanya sekedar berkumpul dengan teman-temannya. Perkumpulan ini sangat merasahkan warga sekitar karena biasanya mereka tak sekedar hanya berkumpul tetapi kadang-kadang sambil menodong siapa saja yang lewat didaerah tersebut. Atau para pelajar yang sedang memobolos ini pergi ke warnet atau bahkan melakukan pergaulan bebas. Karena walau bagaimanapun juga diera seperti ini pergaulan bebas dikalangan remaja semakin marak terjadi.
                Untuk mengurangi tindak kejahatan yang saat ini banyak dilakukan oleh seseorang atau bahkan sekelompok orang perlu dilakukannya perubahan. Perubahan yang pertama yang harus dilakukan yaitu memberikan pelajaran kepada pelajar Indonesia itu bahwa apa yang telah mereka lakukan selama ini tidak ada manfaatnya sama sekali justru membuat masalah baru. Tetapi untuk memberikan kesadaran kepada pelajar tidak dapat terlasana jika pelajar itu sendiri tidak mempunyai kemauan untuk berubah. Kgiatan ini dapat dibantu dengan peran orang tua sebagai faktor utama internal. Cara selanjutnya yaitu lebih diperketat lagi peraturan-peraturan disekolah dan alangkah lebih baiknya jika sekolah berkoordinasi dengan pihak kepolisisan untuk mencegah kegiatan membolos yang saat ini sudah menjadi budaya di kalangan pelajar Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar